laporan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB



ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA


1.            TUJUAN

Setelah topik ini dibahas mahasiswa dapat:
1.    Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel elektronika
2.    Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian
3.    Mendemostrasikan keterampilan skill
4.    Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama praktek
5.    Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika

 

2.            DASAR TEORI

2.1.       Pengawatan dan Teknologi PCB-1

          Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponen-komponen elektronika sehingga menghasilkan suatu rangkaian elektronika.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 merupakan praktek dasar cara membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan perakitannya pada papan PCB (printed cicuit board).

2.2.       Keselamatan Umum
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan-latihan di bengkel elektronika adalah keselamatan umum. Keselamatan umum meliputi keselamatan diri sendiri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamatan umum merupakan tanggung jawab bersama antar mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur sebagai pengajar. Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk selalu berhati-hati. Mahasiswa harus dalam kondisi siap, tidak sakit dan tidak mengantuk. Selain itu, mahasiswa harus memakai baju seragam bengkel. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kecelakaan yang sering terjadi antara lain :
1.        Terkena panas solder
2.        Terkena ujung sisi benda yang tejam
3.        Tersengat aliran listrik
4.        Terkena benda yang berputar seperti bor

2.3.       Penanggung Jawab Praktek

Instruktur

Instruktur adalah orang yang bertugas memberikan arahan tentang langkah-langkah praktek yang benar, tepat, dan aman. Instruktur juga mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki terjadinya kerusakan pada alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut
Storeman
Storeman adalah orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipinjamkan kepada mahasiswa sebagai praktikan. Mencatat setiap peralatan yang dipinjam oleh praktikan baik yang rusak maupun yang hilang yang terjadi pada setiap kegiatan yang berlangsung.

Praktikan
Praktikan adalah setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek. Praktikan dituntut untuk mengikuti dan menjalankan semua tugas yang diberikan oleh instruktur dengan baik dan mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku selama praktek. juga wajib menjaga peralatan yang dipinjam agar tidak rusak dan hilang.


2.4.       Kebersihan
Kebersihan lingkungan harus dijaga baik sebelum, selama, dan sesudah melakukan praktek. Meja kerja yang telah digunakan untuk praktek harus dibersihkan dan tidak membuang sampah sembarangan.

2.5.       Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan selama praktek antara lain:
1.      Mistar baja
2.      Obeng
3.      Tang
4.      Palu
5.      Pinset
6.      Solder
7.      Landasan Solder
8.      Penyedot Timah
9.      Multimeter

a.         Mistar Baja
Mistar baja digunakan untuk mengukur benda-benda kerja.

Gambar 1.1 Mistar Baja



b.        Obeng
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng yang tersedia ada dua macam yaitu obeng minus dan obeng plus.

Gambar 1.2 Obeng

c.         Tang
Terdapat beberapa macam tang sesuai dengan fungsinya antara lain tang jepit dan tang kombinasi. Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen kawat. Tang potong berfungsi untuk memotong kawat atau kabel. Tang kombinasi memiliki fungsi menjepit, membengkokkan dan memotong elemen kawan atau kabel.

          

Gambar 1.3 Tang

d.        Palu
Palu atau hammer digunakan untuk memukul baut atau paku yang akan dipasang pada papan kerja.
Gambar 1.4 Palu

e.         Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronik. Dapat juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang sangat sempit.
Gambar 1.5 Pinset

f.         Solder
Solder digunakan untuk melekatkan komponen-komponen elektronika dengan bantuan timah.
Gambar 1.6 Solder

g.        Landasan Solder
Landasan solder digunakan untuk sandaran solder saat solder dalam kondisi panas.
Gambar 1.7 Landasan Solder

h.        Penyedot Timah
Penyedot timah digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di PCB.
Gambar 1.8 Penyedot Timah

i.          Multimeter/Multitester
Multimeter atau multitester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Alat ini juga disebut AVO-meter.
Gambar 1.9 Multimeter/Multitester

3.            PERTANYAAN

1.        Gambarkan struktur organisasi Bengkel Elektronika!
2.        Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1!

4.            Evaluasi

1.        Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus!
2.        Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik menggunakan multimeter!

















 


I.        MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL


1.            TUJUAN

Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat:
1.      Berlatih menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek pengawatan
2.      Mempertin kawat email dengan benar
3.      Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat

2.            DASAR TEORI


Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan logam tersebut ialah denga menggunakan timah, bisa juga dtambahkan bahan lain supaya keduanya lebih cepat dan bagus untuk menyatu, misalnya lotfet. Timah akan mencair pada suhu yang cukup tinggi dan akan berbentuk padat pada suhu yang rendah. Timah yang biasa digunakan adalah timah yang memiliki RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair pada suhu 188o dan timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o.

Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder yang dihubungkan dengan aliran listrik akan menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga dapat mencairkan timah. Pada saat timah dalam keadaan cair itulah, kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat ini alat solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk dan variasi yang bermacam-macam.
Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan solder. Tujuan adalah supaya bagian logam yang dilapisi tidak mudah berkarat.

3.            DAFTAR ALAT

NO.
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Solder
Tang Potong
Tang Jepit
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder
30 watt/220 colt
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

4.            DAFTAR BAHAN


NO.
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
Kawat Email
Kawat Email
Timah
Lotfet
Amplas
ɸ 1 mm
ɸ 0,8 mm
ɸ 1 mm RH 60/40
60 mm
160 mm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

 


5.     GAMBAR
Gambar Terlampir

6.            KESELAMATAN  KERJA

a.    Ikuti instruksi dari instruktur
b.    Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati
c.    Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati
d.   Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder

7.             LANGKAH KERJA

a.    Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
b.    Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.
c.    Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga kedua macam kawat dengan diameter berbeda menjadi dua bagian yang sama panjangnya.
d.   Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama.
e.    Kupas kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas pada bagian-bagian yang telah ditentukan (sesuai gambar).
f.     Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan timah yang telah ditentukan.
g.    Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian kawat tertentu (sesuai gambar).
h.    Periksa hasil pekerjaan sesuai dengan gambar.
i.      Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
j.      Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
k.    Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
l.      Lakukan pembersihan bengkel.

 

 


8.             DATA PENGAMATAN


Hasil Solderan
Kawat email
ɸ 1 mm
ɸ 0,8 mm
Timah
RH 60/40
RH 40/60
RH 60/40
RH 40/60
Tidak dikupas




Dikupas dan diamplas




Dikupas




Dikupas, diamplas, dan diberi lotfet





9.            PERTANYAAN

a.    Jelaskan tujuan mempertin!
b.    Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!

10.       EVALUASI

a.    Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak dikupas!
b.    Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak diberi lotfet!
c.    Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 dan RH 40/60!








11.             ANALISIS
Sebelum mengerjakan kegiatan mempertin dan menyolder kawat kita tentunya harus mengetahui apa itu menyolder dan mempertin, menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut. Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat solder.. Pertama-tama Periksalah semua peralatan yang digunakan sebelum praktik dimulai agar bila terdapat peralatan yang rusak dapat dilaporkan kepada instruktur sehingga dapat diganti dengan peralatan yang baik (tidak rusak). Pada saat menyolder kitra harus berhati-hati terutama bagi para pemula dan juga apabila telah selesai menggunakan solder kita dapat meletakkankannya di landasan solder. Hal ini dimaksudkan agar solder yang masih panas tidak terkena bagian tubuh kita. Pada asaat menyolder gunakanlah lotfet agar didapatkan hasil solder yang matang, merata, dan rapi, sebab lotfet mempercepat penjalaran panas dari solder tersebut. Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila saat penyolderan dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas saat dilakukan penyolderan.Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak terjadi kerusakan pada saat dilakukan penyolderan.Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada saat penyolderan tersebut tepat pada waktunya. Hasil solderan harus matang, rata,dan rapi. Rapikan kawat yang telah selesai disolder.

12.            KESIMPULAN
1.      Mengetahui cara menyolder dan mempertin timah dengan baik.
2.      Selalu berhati-hati dan serius dalam mengerjakan job agar mendapatkan hasil yang maksimal.









Panjang Kawat Tembaga 80 mm        = 4 buah
Gunakan kawat tembaga ukuran 0,8 mm
Gunakan Timah jenis 40/60

Panjang Kawat Tembaga 80 mm
hug--
 
                Dikupas                         Tidak Dikupas                            Dikupas
 

                    1/3                                       1/3                                       1/3
 

Dikupas dan                      Tidak Dikupas                       Dikupas dan
              Diamplas                                                                           Diamplas
                    1/3                                        1/3                                      1/3
 

            Dikerik dan di                    Dikerik dan di                     Dikerik dan di
          Amplas, Dilotfet                Amplas, Dilotfet                Amplas, Dilotfet
                    1/3                                        1/3                                      1/3
 

        Tidak dikerik dan               Tidak dikerik dan                 Tidak dikerik dan
          Tidak diamplas                   Tidak diamplas                     Tidak diamplas
                    1/3                                        1/3                                      1/3

Jumlah
Nama bagian
No. bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan
III
II
I
Perubahan




LATIHAN MENYOLDER KAWAT TEMBAGA
Skala
1 : 2
Digambar

Diperiksa


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Bengkel Elektronika










II.               MEMBUAT KUBUS


1.            TUJUAN

Setelah latihan membuat kubus dari kawat email mahasiswa dapat:
1.    Menyolder kawat email dengan benar
2.    Membuat lilitan dari kawat email
3.    Merakit kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang

2.            DASAR TEORI

Membuat lilItan (membundel) adalah mengulung kawat/kabel menjadi gulungan yang simetris dan rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudut-sudut kubus yang rapi.

Dalam bidang elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu latihan melakukan penyolderan dan pembundelan.

Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat pemancar, penerima, computer, amplifier, dan lain-lain. Fungsi pembundelan adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung, memudahkan dalam trobleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan (assembling).


 


3.            DAFTAR ALAT

No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Solder
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
30 watt/220 volt
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah






4.            DAFTAR BAHAN

No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kawat email
Kawat email
Koker
Timah
Lotfet
Amplas Halus
ɸ 1 mm
ɸ 0,4 mm
ɸ 3,5 mm
ɸ 1 mm RH 60/40
1200 mm
400 mm
75 mm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya


5.     GAMBAR
Gambar terlampir





6.            KESELAMATAN KERJA

1.    Ikuti instruksi dari instruktur
2.    Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati
3.    Perhatikan cara menggunakan solder yang baik
4.    Letakkan solder yang panas pada landasan solder
5.    Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun

7.            LANGKAH KERJA

1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar
2.        Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja
3.        Potong kawat email tersebut menjadi 12 potong (ɸ 1 mm berukuran 100 mm dan 8 potong kawat, ɸ 0,4 mm berukuran 50 mm)
4.        Buatlah gulungan dari kawat emailɸ 0,4 mm dengan menggunakan koker sebagai inti
5.        Usahakan liltan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat
6.        Kawat yang telah dililit disiskan dengan baik
7.        Ambil kawat email ɸ 1 mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 10 mm menggunakan cutter
8.        Pertin kedua ujung kawat yang telah dikupas dengan menggunakan timah
9.        Tekuk ujung kawat tersebut denga sudut 45o pada arah yang sama
10.    Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain
11.    Satukan ujung-ujungnya sehingga membentuk kubus, di mana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X Y Z
12.    Masukkan ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah dibentuk sebelumnya
13.    Satukan kawat yang dipertin dan lilitan tersebut dengan solder
14.    Lakukan penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus
15.    Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
16.    Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
17.    Simpan semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
18.    Lakukan pemebersihan bengkel


8.            Data Pengamatan


Tabel 1

Sisi kubus
Panjang (cm)
Kondisi kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)
Sudut yang dibentuk (siku/tidak siku)
A



B



C



D



E



F



G



H



I



J



K



L





Tabel 2

Sisi kubus
Panjang (cm)
Kondisi kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)
Sudut yang dibentuk (siku/tidak siku)
M



N



O



P



Q



R



S



T





9.            PERTANYAAN
1.    Jelaskan tujuan menyolder!
2.    Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!



10.       EVALUASI

1.    Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!
2.    Jelaskan keguanaan koker dalam lilitan kawat!
3.    Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!



11.            ANALISIS
Pembuatan kubus adalah suatu proses pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan juga ketelitian. Sebelum memulai job sebaiknya kita periksa semua peralata. Pertama kita harus memotong kawat email sebanyak 12 bagian dengan ukuran 100 mm sebagai rusuk kubus. Selanjutnya ambil kawat email 100 mm dan kupas kedua ujungnya sebesar 10 mm dengan menggunakan cutter, pertin kedua ujungnya dan tekuk dengan sudut 45º. Setelah itu membuat kerangka kubus dengan membentuk kawat-kawat untuk membuat kubus menjadi empat kelompok sudut yang sama dengan menyatukan ujung-ujungnya dibentuk oleh tiga kawat dengan sudut X, Y, Z. Lalu menyatukan setiap kawat yang dipotong dengan sudut dari suatu bidang ke bidang yang lain harus 90o  (tegak lurus), kemudian lilitan kawat ɸ 0,8 mm harus tegak lurus dengan koker dililitkan pada sudut-sudut yang telah di bentuk. Setelah semuanya selesai baru kita dapat merekatkannya dengan mempertin setiap kawat yang telah dililit dengan benar dan hati-hati agar kubus terbentuk dengan baik.

12. KESIMPULAN

1.      Memotong kawat sesuai ukuran dengan tidak menambahkan atau mengurangi kawat tersebut.
2.      Membentuk sudut kawat sebesar 90 o.
3.      Melilitkan kawat diujung-ujung kerangka kubus tersebut dengan benar dan kuat.
4.      Mempertin semua lilitan agar kubus terbentuk lebih kokoh dan baik.




































III.           MENYOLDER PADA PCB MATRIKS


1.            TUJUAN

Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
a.    Menyolder kabel pada PCB Matriks.
b.    Menyolder dengan baik dan benar
c.    Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya
d.   Membaca gambar skematik dengan baik dan benar

2.            DASAR TEORI

PCB (printed circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponen-komponen elektronika. PCB terbuat dari papan pertinax, dimana salah satu sisinya dilapisi oleh tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika dapat disolderkan pada tembaga tersebut.

PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut.

Penggunaan PCB Matriks dapat kita dalam merancang suatu rangkaian elektronik, di mana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB yang biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.







3.            DAFTAR ALAT


No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Solder
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
30 watt/220 volt
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

4.            DAFTAR BAHAN


No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PCB Matriks
Kabel warna merah
Kabel warna coklat
Kabel warna putih
Kabel warna hijau
Kabel pertin
Timah
Lotfet
Amplas halus
18 baris x 20 kolom
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,8 mm
ɸ 1 mm RH 60/40
1 buah
45 cm
70 cm
20 cm
40 cm
25 cm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya


5.            GAMBAR
Gambar Terlampir



6.            KESELAMATAN KERJA

1.    Ikuti instruksi dari instruktur
2.    Gunakan tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati dan teliti
3.    Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder
4.    Jangan menempelkan mata solder pada PCB Matriks terlalu lama karena dapat melepaskan tembaga!

7.            LANGKAH KERJA

1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar
2.        Periksa kondisi PCB Matriks
3.        Bersihkan permukaan tembaga PCB matriks menggunakan amplas halus
4.        Ukurlah masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan mistar baja sesuai dengan tabel warna
5.        Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 9 potong kabel merah, 5 potong kabel hijau, 4 potong kabel putih, 9 potong kabel coklat, dan 9 potong kabel pertin
6.        Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran ± 5 mm dan amplas
7.        Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya ± 5 mm dan amplas
8.        Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang telah dipertin pada PCB Matriks sesuai dengan gambar
9.        Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai dikerjakan
10.    Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
11.    Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
12.    Lakukan pembersihan bengkel

8.            DATA PENGAMATAN

Kabel/kawat
Panjang total setelah penyolderan (cm)
Kondisi kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)
Hasil penyolderan (matang/tidak matang)
Merah



Kuning



Biru



Pertin



Hitam



Kawat




9.            PERTANYAAN

1.    Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
2.    Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses penyolderan!

10.  EVALUASI

        1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!













11.  ANALISIS
Siapkan alat-alat yang diperlukan,periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai. Kabel-kabel yang disediakan harus diukur sesuai dengan gambar yang diberikan. Pada saat memotong harus teliti agar ukurannya pas, seperti kabel ada yang jumlahnya 9 potong dan ada juga 4 potong. Jarak selubung kabel ke solderan sama dengan diameter kabel. Itu dibutuhkan agar kabel dapat disatukan di atas papan pcb. Setelah semuanya terpotong kemudian kita potong 0,5 cm pada ujung-ujung kabel untuk menyatukannya pada lubang yang ada dipapan. Lalu semua kabel dapat dipasangkan di atas papan. Kemudian penyolderan dilakukan pada ujung-ujung kawat secara baik dan rapi untuk menyatukannya, dibutuhkan ketelitian pada saat penyolderan karena tidak boleh telalu lama akibatnya papan PCB akan gosong atau meleleh. Dan pastikan bahwa selubung kabel-kabel tersebut tidak meleleh.

12.            KESIMPULAN
1.      Menyolder dan mempertin yang baik dan benar akan menghasilkan hasil yang rapi.
2.      Peletakkan warna kabel harus rapi dan sesuai dengan yang telah ditentukan.

































IV.           MENYOLDER DAN MERAKIT RANGKAIAN PADA PAKU PAYUNG

 

1.            TUJUAN

Setelah latihan menyolder dan merakit rangkaian pada paku payung mahasiswa dapat:
1.      Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2.      Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter
3.      Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya
4.      Memasang komponen rangkaian elektronika dengan benar
5.      Menyolder komponen pada paku payung
6.      Merakit rangkaian elektronika dengan baik dan benar

2.            DASAR TEORI
Pada rangkaian-rangkaian sederhana, penggunaan paku payung sebagai terminal amatlah besar manfaatnya. Selain mudah merancangnya, biayanya pun akan menjadi lebih murah dibandingkan jika membuatnya dengan papan PCB. Paku Payung mudah didapatkan dan sangat mudah dipasangkan sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki komponen.

Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian Power Supply Regulator (Pembangkit Sinyal). Rangkaian Power Supply Regulator merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika sederhana.

Sebelum merangkai rangkaian sebenarnya, terlebih dahulu dibuat rancangannya pada kertas milimeter. Fungsi kertas milimeter adalah untuk memudahkan pengukuran objek gambar sehingga menjadi lebih teliti.

3.            DAFTAR ALAT
NO.
NAMA BAHAN
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Solder
Tang Potong
Tang Lancip
Cutter
Pinset
Mistar Baja
Landasan Solder
30 watt/220 volt
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

4.            DAFTAR BAHAN

NO.
NAMA BAHAN
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Papan multiplex
Paku payung
Resistor 1
Resistor 2
Elco
Transistor
Dioda bridge
Dioda zener
LED
Kabel penghubung
Timah
Lotfet
Kertas amplas
200 x 150 x 18 cm

270 Ω
1,5 K Ω/1,2 K Ω
2200 µF/16 V
BC 109/BC 107
2 A
9,1 V/400 mA


RH 60/40
1
17
1
1
1
1
1
1
1
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

5.            GAMBAR
Gambar Terlampir



6.            KESELAMATAN KERJA
1.    Ikuti instruksi dari instruktur
2.    Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hatu
3.    Letakkan solder yang panas pada landasan solder
4.    Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun!
5.    Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen
6.    Gunakan pinset untuk mengurangi panas

7.            LANGKAH KERJA
1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan tempatkan pada posisi yang benar
2.        Salinlah gambar rangkaian pada kertas milimeter
3.        Tempatkan gambar diatas papan multiplex dan rekatkan
4.        Pasanglah paku payung pada terminal-terminal seperti gambar
5.        Ukurlah panjang kabel penghubung sessuai dengan kebutuhan dan kupas ujung-ujungnya
6.        Bersihkan kaki-kaki komponen yang akan disolder, gunakan amplas
7.        Solder semua komponen diatas paku payung sesuai dengan gambar
8.        Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub yang berbeda
9.        Laporkan pada instruktur bila semua perkerjaan telah selesai dikerjakan
10.    Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian
11.    Bersihkan semua peralatan yang digunakan
12.    Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
13.    Lakukan pembersihan bengkel



8.            DATA PENGAMATAN
Titik Uji
Tegangan (volt)
Input

Zener

Output

LED (menyala/tidak)


9.            PERTANYAAN
1.      Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika!
2.      Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambar elektronika!
3.      Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB!

10.       EVALUASI
1.      Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Supply!
2.      Jelaskan fungsi dioda bridge!
3.      Jelaskan fungsi dioda zener!
4.      Jelaskan fungsi LED!

Jumlah
Quality
Nama Bagian
PartName
No.Bagian
Part No
Bahan
Material
Ukuran
Size
Keterangan
Remark
III
II
I
Perubahan
Revision




POWER SUPPLY REGULATOR
Draw
Scale
1 : 2
Digambar

Diperiksa

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

BENGKEL ELEKTRONIKA

 


11.            ANALISIS
Membuat rangkaian paku payung dengan menggambar pola atau desain rangkaian menggunakan kertas milimeter dengan melihat gambar yang ada pada modul kerja. Penggambaran tidak semudah yang dibayangkan karena untuk meggambar pola dikertas milimeter terdapat ukuran-ukuran jarak pada setiap komponen, tata letak yang benar dan tidak terbalik karena banyak sekali yang membuatnya terbalik. Untuk mempermudah dan menghemat kabel jadi dibuatlah pola yang sederhana dan langsung menuju pada kabel penghubung terakhir. Sediakan paku payung secukupnya lalu pasang pada titik-titik yang yang telah ditentukan komponennya. Komponen-komponen tersebut diletakkan di atas paku payung yang berfungsi sebagai penghantar listrik atau aliran panas sehingga dapat memancarkan energi dari komponen satu ke komponen lainya. Untuk itu dilakukan penyolderan untuk menyatukan lintasan komponen-komponen tersebut tetapi pada ujung awal paku payung diberi kabel yang panjangnya sekitar 6cm dan ujung-ujung kabel dikupas untuk dihubungkan dengan tegangan dari trafo sehingga memberi aliran listrik.


12.            KESIMPULAN
1.      Merakit rangkaian di atas paku payung.
2.      Pemasangan kabel-kabel sebagai lintasan pada paku payung.
3.      Penyolderan komponen-komponen di atas papan paku payung.







V.              MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP


1.            TUJUAN

Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop mahasiswa dapat:
1.    Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2.    Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter
3.    Mengetahui tata aturan yang diperbolehkan dalam membuat layout
4.    Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik
5.    Mentransfer gambar layout tersebut ke bentuk sebenarnya

2.            DASAR TEORI

Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui tata letak dari komponen-komponen elektronika yang akan dirancang. Untuk menghasilkan tata letak yang baik, suatu rangakaian elektronika sebaiknya memiliki gambar layout komponen dari rangkaian yang akan dibuat. Selain itu adanya layout dapat memudahkan dalam pemasangan komponen pengecekan rangkaian tersebut.

Layout suatu rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan di kertas kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada kertas milimeter.


Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain:
1.    Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen
2.    Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin
3.    Pembelokan jalur minimal 45o
4.    Jarak antara jalur minimal 1 mm

3.            DAFTAR ALAT


No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pensil
Pena rapido
Pena rapido
Mistar sablon
Mistar sablon
Penggaris
Penghapus

ɸ 0,3 mm
ɸ 0,5 mm
3 mm
5 mm
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

4.            DAFTAR BAHAN


No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
Kertas milimeter
Kertas kalkir
Skema rangkaian


Regulator Power Supply
Secukupnya
Secukupnya
1 lembar


5.            GAMBAR
Gambar Terlampir


6.            KESELAMATAN KERJA


1.    Ikutilah instruksi dari instruktur
2.    Gunakanlah pensil untuk menggambar pada kertas milimeter
3.    Gunakanlah pena rapido untuk menggambar pada kertas kalkir


7.            CARA KERJA


1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
2.        Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas milimeter.
3.        Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter.
4.        Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen aslinya.
5.        Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
6.        Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan dengan skema rangkaian pada gambar.
7.        Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir dengan cara meletakkan kertas kalkir di atas layout milimeter.
8.        Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada celah pada jalur.
9.        Pindahkan juga gambar tata letak komponen (layout komponen) pada kertas kalkir dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.
10.    Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
11.    Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
12.    Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi baik.
13.    Lakukan pembersihan bengkel.

8.            PERTANYAAN

1.    Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika!
2.    Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian!

9.            EVALUASI

1.    Buatlah layout komponen dan layout jalur dari rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip-Flop dengan ukuran PCB 5 x 10 cm, pada kertas kalkir!





















10.  ANALISIS
Membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip merupakan job yang sangat membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam pengerjaannya. Pertama, kita harus menggambar layout nya di kertas multimeter. Gambar pertama merupakan gambar asli rangkaian yang sesuai dengan job sheet, gambar kedua merupakan gambar letak komponennya, dan gambar ketiga adalah gambar layout dari gambar kedua. Setelah menggambar dikertas multimeter, gambar layout pun dipindahkan ke papan pcb yang berukuran 10x5 cm. Dalam menggambar kita harus teliti terutama dalam menggambar jarak antar komponen, karena jika kita salah membuat jalur atau salah jalur maka rangkaian nya tidak akan menyala ataupun lampu LED nya tidak menyala flip flop. Setelah gambar selesai selanjutnya kita menempelkan rugos dot dan rugos garis atau bisa juga menggunakan pena OHP. Setelah menempelkan rugos/menebalkan layout menggunakan pena selanjutnya papan PCB direndam di dalam larutan feriklorit selama beberapa menit sampai warnanya berubah. Setelah itu papan dicuci dengan air bersih dan dibersihkan dengan menggunakan thinner. Keringkan sebentar dan papan bisa dibor.

11.  KESIMPULAN
  1. Kita harus teliti dalam menggambar di kertas multimeter ataupun papan pcb karena kesalahan kecilpun dapat mengakibatkan rangkaian tidak akan menyala.
  2. Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam merendam dalam cairan feriklorit dan juga dalam mengebor






Keterangan:
R1        = 270 Ω                       T1,T2,T3         = BC 107
R2        = 1,2 KΩ                     LED                 = 3 buah
R5,R6  =  10KΩ                      Capasitor         = 2200 µF
R3,R4  =  100Ω                       C2,C3              = 220 µF
D1       = Dioda Bridge                        D2,D3              = IN 4001




Jumlah


Kalkir
A4
1 TD
III
II
I
Nama bagian
No. Bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan




LAYOUT GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
Skala
Digambar

1:1
Diperiksa
Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BENGKEL ELEKTRONIKA






Jumlah


Kalkir
A4
1 TD
III
II
I
Nama bagian
No. Bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan




LAYOUT GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
Skala
Digambar

1:1
Diperiksa
Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BENGKEL ELEKTRONIKA

VI.           MERANCANG RANGKAIAN

GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR

DAN FLIP-FLOP

 

 

1.            TUJUAN

Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop mahasiswa dapat:
1.    Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2.    Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos.
3.    Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3.
4.    Memasang komponen-kompenen elektronika dengan benar.
5.    Menyolder komponen-komponen pada jalur PCB.
6.    Merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop dengan benar.
7.    Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator & Flip-Flop.

2.            DASAR TEORI

Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan pertinaks atau epoxi yang satu sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan decondalo (permanent ink) atau rugos pada PCB, dan dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik.

3.            DAFTAR ALAT


No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.


2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Gambar layout komponen dan jalur pada kertas kalkir

Rugos Elektro atau permanent ink
Solder
Penyedot timah
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
Multimeter
Rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip-Flop
Jalur dan bulatan

30 watt/220 volt
1 buah


1 set

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah




4.            DAFTAR BAHAN


No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
PCB
FeCl3
Air bersih
Thinner
Sabun / Vim
Timah
Lotfet
Amplas halus
Resistor 1
Resistor 2
Resistor 3,4
Resistor 5,6
Dioda bridge
Transistor 1,2,3
LED 1,2,3
Kapasitor 1
Kapasitor 2,3
Dioda 1,2
Transformator
5 x 10 cm







270 Ω
1,2 KΩ
560 Ω
10 KΩ

BC 107

2200 µF/16 volt
220 µF/16 volt
IN 4001
12 V/500 mA
1 buah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah


5.            GAMBAR
Gambar Terlampir




6.            KESELAMATAN KERJA

1.    Ikuti instruksi dari instruktur.
2.    Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.
3.    Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusus.
4.    Hati-hati saat proses pelarutan PCB, karena larutan FeCl3 cukup berbahaya jika mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet.
5.    Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat.
6.    Gunakan tang potong, cutter, dan solder dengan hati-hati dan teliti.
7.    Selalu letakkan solder yang dalam kedaan panas pada landasan solder.
8.    Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun!

7.            LANGKAH KERJA

1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
2.        Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
3.        Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.
4.        Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
5.        Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
6.        Warnai jalur sehitam mungkin.
7.        Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
8.        Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan perbandingan 1:3.
9.        Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
10.    Rendam PCB yang telah dilayout selama ± 20 menit, tergantung pada kepekatan larutan dan temperatur.
11.    Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
12.    Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim.
13.    Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14.    Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan mata bor yang sesuai
15.    Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16.    Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17.    Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18.    Ujilah rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian, amati nyala indikator LED.
19.    Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20.    Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21.    Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22.    Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23.    Lakukan pembersihan bengkel.


8.            PERTANYAAN

1.    Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan pengawatan langsung!
2.    Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!

9.            EVALUASI

1.    Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip-Flop!


10.   ANALISIS
            Pembuatan rangkaian power supply lebih rumit dari rangkaian pertama, konsepnya memang sangat mudah tapi job harus selesai. Pertama kita harus membuat konsep terlebih dahulu. Lalu membuat lay-out terlebih dahulu dengan memerhatikan jaraknya karena satu saja kesalahan akan mengakibatkan semuanya menjadi 0 (nol). Setelah menggambar tempelkan layout tersebut di papan paku payung. Paku payumg kemudian ditempelkan kembali ke papan lalu menyolder komponen-komponen tersebut diatasnya tidak ada lintasan yang berubah hanya angkanya saja dan penambahan komponen. Setelah rangkaian telah terpasang dengan penyolderan yang rapi dan lintasan yang baik maka pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan pada rangkaian tersebut menggunakan trafo jika rangkaian benar maka lampu led akan hidup dan juga led flip flop akan menyala secara bergantian. Pengujian selesai jika berhasil menyala langsung kita pindahkan ke atas papan pcb. Papan pcb tersebut dipotong menjadi dua bagian. Setelah itu dibuatlah lintasan dengan sudut 45o tidak diperbolehkan sudut 90o akan mengakibatkan tidak hidupnya rangkaian, pembuatan menggunakan pena OHP atau menggunakan rugos baris dan rugos dot. Kemudian setelah jalur terpasang barulah kita rendam papan pcb kedalam larutan feriklorit untuk mengubah warna papan dan memunculkan lintasan diatas papan pcb. Setelah itu cucilah papan dengan air bersih dan berilah tiner untuk menghapus lintasan yang dibuat dari pena OHP atau rugos tersebut. Buatalah lubang-lubang untuk memasukkan komponen dengan mesin bor. Setelah semua selesai pasang komponen di atasnya lalu penyolderan dilakukan dengan baik dan benar dan tidak berlebihan menggunakan timah karena itu juga dapat menjadi penyebab kenapa lampu led flip flop tidak menyala bergantian selain lintasan yang salah letak transistor juga sangat mempengaruhi dalam rangkaian kita, karena jika transistor terbalik maka rangkain kita juga tidak akan menyala flip flop.

11.       KESIMPULAN
1.      Dalam merangkai di papan pcb kita harus memperhatikan letak komponennya, mulai dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode zener, lampu led dsb karena jika ada salah satu komponen yang terbalik maka rangkaian tidak akan menyala/tidak menyala flip flop.






Keterangan:
R1        = 270 Ω                       T1,T2,T3         = BC 107
R2        = 1,2 KΩ                     LED                 = 3 buah
R3,R6  = 560 KΩ                    Capasitor         = 2200 µF
R4,R5  = 1,2 KΩ                     C2,C3              = 220 µF
D1       = Dioda Bridge                        D2,D3              = IN 4001


Jumlah


Kalkir
A4
1 TD
III
II
I
Nama bagian
No. bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan




LAYOUT GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
Skala
Digambar

1:1
Diperiksa
Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BENGKEL ELEKTRONIKA






Jumlah


Kalkir
A4
1 TD
III
II
I
Nama bagian
No. bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan




LAYOUT GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
Skala
Digambar

1:1
Diperiksa
Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BENGKEL ELEKTRONIKA

Jumlah


Kalkir
A4
1 TD
III
II
I
Nama bagian
No. bagian
Bahan
Ukuran
Keterangan




PROSES PCB
Skala
Digambar

1:1
Diperiksa
Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BENGKEL ELEKTRONIKA

VII.       KESIMPULAN DAN SARAN


1.            Kesimpulan

Dari beberapa latihan pada praktik pengawatan dan teknologi PCB kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.    Kawat email hanya dapat dipertin apabila lapisan isolatornya dikupas atau diamplas. Apabila lapisan tersbut tidak dikupas atau diamplas, maka timah tidak akan melekat pada kawat email.
2.    Kawat email yang tidak dikupas atau diamplas sampai bersih hasil solderannya tidak begitu licin.
3.    Membuat PCB Matriks diperlukan ketelitian. Menyolder pada PCB Matriks terlalu panas dapat mengakibatkan tembaga pada PCB dapat lepas dan pelapis pada kawat email dapat meleleh.
4.    Dalam menyolder, timah harus penuh, matang, rapi, dan menutupi semua tembaga.
5.    Pada rangkaian regulator apabila komponen yang dipasang tidak sesuai dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian tersebut tidak dapat menyala dan arus DC-nya kurang.\Pada rangkaian flip-flop ini harus diberikan tegangan dan arus yang pas, karena apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan putus, begitu juga sebaliknya bila arus yang diberikan kurang, maka rangkaian tersebut tidak akan menyala. Perlu hati-hati dan ketelitian  serta kesabaran dalam melakukan proses penyolderan dalam keadaan terlalu panas, komponen juga dapat terputus.
6.    Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki peranan yang sangat penting untuk LED.
7.    Pada layout gabungan power supply regulator dan flip-flop diperlukan ketelitian dari mahasiswa, karena apabila arus DC dari regulator tidak cukup untuk menyalakan rangakaian flip-flop maka rangakaian tersebut tidak dapat menyala begitu juga sebaliknya.
8.    Dalam membuat layout pada papan PCB harus hati-hati. Karena jalur tidak boleh terputus, berbentuk 90oataupun lancip.
9.    Pada rangkaian radar LED, jalur pada kaki IC harus benar-benar diperhatikan, karena araha jalan kelip lampu tergantung dari letak jalurnya terhadap IC.

2.            Saran

1.    Diharapkan antara mahasiswa dan instruktur dapat bekerja sama dan membimbing mahasiswa dalam setiap pengerjaan tugas-tugas yang diberikan agar praktik berikutnya dapat berjalan lebih baik.
2.    Hendaknya peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan bengkel dalam kondisi yang baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak menghambat pekerjaan dan pekerjaan bisa selesai tepat pada waktunya.
















DAFTAR PUSTAKA


Adewasti. 2013. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Oktarianti dan Try, 2011. Laporan Bengkel dan Teknologi PCB. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.






LEMBAR KONSULTASI


No.
Tanggal
Uraian Konsultasi
Keterangan
Paraf






























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Logika dan Contoh Soal

Makalah Gelombang Microwave

makalah Pidato