laporan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB
ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA
1. TUJUAN
Setelah topik ini dibahas mahasiswa dapat:
1.
Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel
elektronika
2.
Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian
3.
Mendemostrasikan keterampilan skill
4.
Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan
kesabaran selama praktek
5.
Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika
2. DASAR TEORI
2.1. Pengawatan dan Teknologi PCB-1
Pengawatan adalah proses perancangan
dan perakitan komponen-komponen elektronika sehingga menghasilkan suatu
rangkaian elektronika.
Praktek Pengawatan
dan Teknologi PCB-1 merupakan praktek dasar cara membuat rancangan (desain)
rangkaian elektronika dasar dan perakitannya pada papan PCB (printed cicuit
board).
2.2.
Keselamatan Umum
Hal utama yang
harus diperhatikan dalam melakukan latihan-latihan di bengkel elektronika
adalah keselamatan umum. Keselamatan umum meliputi keselamatan diri sendiri, orang
lain, dan peralatan kerja. Keselamatan umum merupakan tanggung jawab bersama
antar mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur sebagai pengajar. Setiap
mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk selalu berhati-hati. Mahasiswa
harus dalam kondisi siap, tidak sakit dan tidak mengantuk. Selain itu,
mahasiswa harus memakai baju seragam bengkel. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan
agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kecelakaan yang
sering terjadi antara lain :
1.
Terkena panas solder
2.
Terkena ujung sisi benda yang tejam
3.
Tersengat aliran listrik
4.
Terkena benda yang berputar seperti bor
2.3. Penanggung Jawab Praktek
Instruktur
Instruktur
adalah orang yang bertugas memberikan arahan tentang langkah-langkah praktek
yang benar, tepat, dan aman. Instruktur juga mengontrol kegiatan mahasiswa saat
praktek, menyelidiki terjadinya kerusakan pada alat atau mesin dan mencatat
semua peristiwa tersebut
Storeman
Storeman adalah
orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipinjamkan kepada mahasiswa
sebagai praktikan. Mencatat setiap peralatan yang dipinjam oleh praktikan baik
yang rusak maupun yang hilang yang terjadi pada setiap kegiatan yang
berlangsung.
Praktikan
Praktikan adalah
setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek. Praktikan dituntut untuk
mengikuti dan menjalankan semua tugas yang diberikan oleh instruktur dengan
baik dan mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku selama praktek.
juga wajib menjaga peralatan yang dipinjam agar tidak rusak dan hilang.
2.4.
Kebersihan
Kebersihan
lingkungan harus dijaga baik sebelum, selama, dan sesudah melakukan praktek.
Meja kerja yang telah digunakan untuk praktek harus dibersihkan dan tidak
membuang sampah sembarangan.
2.5. Peralatan
yang Digunakan
Peralatan yang digunakan selama praktek antara lain:
1. Mistar
baja
2. Obeng
3. Tang
4. Palu
5. Pinset
6. Solder
7. Landasan
Solder
8. Penyedot
Timah
9. Multimeter
a.
Mistar Baja
Mistar
baja digunakan untuk mengukur benda-benda kerja.
Gambar 1.1 Mistar Baja
b.
Obeng
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng
yang tersedia ada dua macam yaitu obeng minus dan obeng plus.
Gambar 1.2 Obeng
c.
Tang
Terdapat beberapa
macam tang sesuai dengan fungsinya antara lain tang jepit dan tang kombinasi.
Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen kawat. Tang
potong berfungsi untuk memotong kawat atau kabel. Tang kombinasi memiliki
fungsi menjepit, membengkokkan dan memotong elemen kawan atau kabel.
Gambar 1.3 Tang
d.
Palu
Palu
atau hammer digunakan untuk memukul baut atau paku yang akan dipasang pada
papan kerja.
Gambar 1.4 Palu
e.
Pinset
Pinset digunakan
untuk menjepit komponen-komponen elektronik. Dapat juga digunakan untuk
mengambil baut yang jatuh di tempat yang sangat sempit.
Gambar 1.5 Pinset
f.
Solder
Solder digunakan
untuk melekatkan komponen-komponen elektronika dengan bantuan timah.
Gambar 1.6 Solder
g.
Landasan
Solder
Landasan solder digunakan
untuk sandaran solder saat solder dalam kondisi panas.
Gambar 1.7 Landasan Solder
h.
Penyedot
Timah
Penyedot timah digunakan
untuk mengambil timah yang berlebihan di PCB.
Gambar 1.8 Penyedot Timah
i.
Multimeter/Multitester
Multimeter atau
multitester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan
hambatan listrik. Alat ini juga disebut AVO-meter.
Gambar 1.9 Multimeter/Multitester
3. PERTANYAAN
1.
Gambarkan struktur organisasi Bengkel
Elektronika!
2.
Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi
PCB-1!
4. Evaluasi
1.
Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong,
obeng plus dan obeng minus!
2.
Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus,
tegangan dan hambatan listrik menggunakan multimeter!
I. MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL
1.
TUJUAN
Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa
dapat:
1. Berlatih
menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek pengawatan
2. Mempertin
kawat email dengan benar
3. Membandingkan
hasil pertin pada berbagai jenis kawat
2. DASAR TEORI
Menyolder adalah
proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan
tersebut. Adapun yang menyatukan logam tersebut ialah denga menggunakan timah,
bisa juga dtambahkan bahan lain supaya keduanya lebih cepat dan bagus untuk
menyatu, misalnya lotfet. Timah akan mencair pada suhu yang cukup tinggi dan
akan berbentuk padat pada suhu yang rendah. Timah yang biasa digunakan adalah
timah yang memiliki RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair pada
suhu 188o dan timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o.
Alat bantu yang
digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder yang dihubungkan dengan
aliran listrik akan menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga dapat
mencairkan timah. Pada saat timah dalam keadaan cair itulah, kedua logam yang
ingin disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat ini alat solder banyak
terdapat di pasaran dengan bentuk dan variasi yang bermacam-macam.
Mempertin adalah
proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan solder. Tujuan
adalah supaya bagian logam yang dilapisi tidak mudah berkarat.
3.
DAFTAR
ALAT
NO.
|
NAMA ALAT
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Solder
Tang
Potong
Tang
Jepit
Cutter
Pinset
Mistar
Baja
Landasan
Solder
|
30
watt/220 colt
|
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
4. DAFTAR BAHAN
NO.
|
NAMA ALAT
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Kawat Email
Kawat Email
Timah
Lotfet
Amplas
|
ɸ 1 mm
ɸ 0,8 mm
ɸ 1 mm RH 60/40
|
60 mm
160 mm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
|
5. GAMBAR
Gambar Terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
a. Ikuti
instruksi dari instruktur
b. Gunakan
tang potong dan cutter dengan hati-hati
c. Perhatikan
cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati
d. Selalu
letakkan solder yang panas pada landasan solder
7. LANGKAH KERJA
a. Persiapkan
semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang
benar.
b. Ukuran
kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.
c. Potonglah
sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga kedua macam kawat dengan
diameter berbeda menjadi dua bagian yang sama panjangnya.
d. Ukurlah
masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama.
e. Kupas
kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas pada bagian-bagian yang telah
ditentukan (sesuai gambar).
f. Pertin
kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan timah yang telah
ditentukan.
g. Gunakan
lotfet pada saat mempertin bagian kawat tertentu (sesuai gambar).
h. Periksa
hasil pekerjaan sesuai dengan gambar.
i. Laporkan
kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
j. Bersihkan
semua peralatan yang telah digunakan.
k. Simpan
kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik.
l. Lakukan
pembersihan bengkel.
8. DATA PENGAMATAN
|
Hasil
Solderan
|
|||
Kawat
email
|
ɸ 1 mm
|
ɸ 0,8 mm
|
||
Timah
|
RH 60/40
|
RH 40/60
|
RH 60/40
|
RH 40/60
|
Tidak dikupas
|
|
|
|
|
Dikupas dan diamplas
|
|
|
|
|
Dikupas
|
|
|
|
|
Dikupas, diamplas, dan diberi
lotfet
|
|
|
|
|
9. PERTANYAAN
a. Jelaskan
tujuan mempertin!
b. Jelaskan
kegunaan lotfet saat penyolderan!
10. EVALUASI
a. Jelaskan
perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak dikupas!
b. Jelaskan
perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak diberi lotfet!
c. Jelaskan
perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 dan RH 40/60!
11.
ANALISIS
Sebelum mengerjakan kegiatan mempertin dan menyolder
kawat kita tentunya harus mengetahui apa itu menyolder dan mempertin, menyolder
adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang
disatukan tersebut. Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah
yang dipanaskan dengan alat solder.. Pertama-tama Periksalah semua peralatan
yang digunakan sebelum praktik dimulai agar bila terdapat peralatan yang rusak
dapat dilaporkan kepada instruktur sehingga dapat diganti dengan peralatan yang
baik (tidak rusak). Pada saat menyolder kitra harus berhati-hati terutama bagi
para pemula dan juga apabila telah selesai menggunakan solder kita dapat
meletakkankannya di landasan solder. Hal ini dimaksudkan agar solder yang masih
panas tidak terkena bagian tubuh kita. Pada asaat menyolder gunakanlah lotfet
agar didapatkan hasil solder yang matang, merata, dan rapi, sebab lotfet
mempercepat penjalaran panas dari solder tersebut. Pakailah alat bantu untuk
memegang kawat tersebut apabila saat penyolderan dirasakan kurang aman, karena
biasanya kawat menjadi panas saat dilakukan penyolderan.Gunakanlah peralatan
sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak terjadi kerusakan pada saat
dilakukan penyolderan.Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada
saat penyolderan tersebut tepat pada waktunya. Hasil solderan harus matang,
rata,dan rapi. Rapikan kawat yang telah selesai disolder.
12.
KESIMPULAN
1.
Mengetahui cara menyolder dan mempertin timah dengan baik.
2.
Selalu berhati-hati dan serius dalam mengerjakan job agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Panjang Kawat Tembaga
80 mm = 4 buah
Gunakan kawat
tembaga ukuran 0,8 mm
Gunakan Timah
jenis 40/60
Panjang Kawat
Tembaga 80 mm
hug--
|
Dikupas Tidak Dikupas
Dikupas
1/3 1/3 1/3
Dikupas dan Tidak Dikupas Dikupas
dan
Diamplas Diamplas
1/3 1/3 1/3
Dikerik dan di Dikerik dan di Dikerik
dan di
Amplas, Dilotfet
Amplas, Dilotfet
Amplas, Dilotfet
1/3 1/3 1/3
Tidak dikerik dan Tidak dikerik dan Tidak dikerik dan
Tidak diamplas Tidak
diamplas Tidak diamplas
1/3 1/3 1/3
Jumlah
|
Nama
bagian
|
No. bagian
|
Bahan
|
Ukuran
|
Keterangan
|
||||
III
|
II
|
I
|
Perubahan
|
|
|||||
|
|
|
LATIHAN
MENYOLDER KAWAT TEMBAGA
|
Skala
1 : 2
|
Digambar
|
|
|||
Diperiksa
|
|
||||||||
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
|
Bengkel
Elektronika
|
||||||||
II. MEMBUAT KUBUS
1. TUJUAN
Setelah latihan membuat kubus dari kawat email
mahasiswa dapat:
1. Menyolder
kawat email dengan benar
2. Membuat
lilitan dari kawat email
3. Merakit
kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang
2. DASAR TEORI
Membuat lilItan
(membundel) adalah mengulung kawat/kabel menjadi gulungan yang simetris dan
rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat digunakan untuk menyatukan ujung kawat
email agar membentuk sudut-sudut kubus yang rapi.
Dalam bidang
elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka perlu latihan melakukan penyolderan dan pembundelan.
Penyolderan dan
pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat pemancar, penerima, computer,
amplifier, dan lain-lain. Fungsi pembundelan adalah untuk menghindari kerumitan
kabel penghubung, memudahkan dalam trobleshooting, mengurangi crosstalk dan
memudahkan dalam perakitan (assembling).
3. DAFTAR ALAT
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Solder
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
|
30
watt/220 volt
|
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
|
|
|
|
4. DAFTAR BAHAN
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Kawat email
Kawat email
Koker
Timah
Lotfet
Amplas Halus
|
ɸ 1 mm
ɸ 0,4 mm
ɸ 3,5 mm
ɸ 1 mm RH 60/40
|
1200 mm
400 mm
75 mm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
|
5.
GAMBAR
Gambar terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti
instruksi dari instruktur
2. Gunakan
tang potong dan cutter dengan hati-hati
3. Perhatikan
cara menggunakan solder yang baik
4. Letakkan
solder yang panas pada landasan solder
5. Jangan
menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun
7. LANGKAH KERJA
1.
Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dan letakkan pada posisi yang benar
2.
Ukur masing-masing kawat email menggunakan
mistar baja
3.
Potong kawat email tersebut menjadi 12 potong (ɸ
1 mm berukuran 100 mm dan 8 potong kawat, ɸ 0,4 mm berukuran 50 mm)
4.
Buatlah gulungan dari kawat emailɸ 0,4 mm dengan
menggunakan koker sebagai inti
5.
Usahakan liltan kawat tegak lurus terhadap inti
dan rapat
6.
Kawat yang telah dililit disiskan dengan baik
7.
Ambil kawat email ɸ 1 mm dan kupas
ujung-ujungnya sepanjang 10 mm menggunakan cutter
8.
Pertin kedua ujung kawat yang telah dikupas
dengan menggunakan timah
9.
Tekuk ujung kawat tersebut denga sudut 45o
pada arah yang sama
10. Lakukan
hal yang sama untuk semua kawat yang lain
11. Satukan
ujung-ujungnya sehingga membentuk kubus, di mana setiap sudut kubus dibentuk oleh
tiga kawat dengan arah X Y Z
12. Masukkan
ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah dibentuk
sebelumnya
13. Satukan
kawat yang dipertin dan lilitan tersebut dengan solder
14. Lakukan
penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus
15. Laporkan
pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
16. Bersihkan
semua peralatan yang telah digunakan
17. Simpan
semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
18. Lakukan
pemebersihan bengkel
8. Data Pengamatan
Tabel 1
Sisi kubus
|
Panjang
(cm)
|
Kondisi
kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)
|
Sudut yang
dibentuk (siku/tidak siku)
|
A
|
|
|
|
B
|
|
|
|
C
|
|
|
|
D
|
|
|
|
E
|
|
|
|
F
|
|
|
|
G
|
|
|
|
H
|
|
|
|
I
|
|
|
|
J
|
|
|
|
K
|
|
|
|
L
|
|
|
|
Tabel 2
Sisi kubus
|
Panjang
(cm)
|
Kondisi
kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)
|
Sudut yang
dibentuk (siku/tidak siku)
|
M
|
|
|
|
N
|
|
|
|
O
|
|
|
|
P
|
|
|
|
Q
|
|
|
|
R
|
|
|
|
S
|
|
|
|
T
|
|
|
|
9.
PERTANYAAN
1. Jelaskan
tujuan menyolder!
2. Sebutkan
langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!
10. EVALUASI
1. Jelaskan
perbedaan menyolder dan mempertin!
2. Jelaskan
keguanaan koker dalam lilitan kawat!
3. Jelaskan
kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!
11.
ANALISIS
Pembuatan kubus adalah suatu proses pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan juga ketelitian. Sebelum memulai job sebaiknya
kita
periksa semua peralata. Pertama kita harus memotong kawat email sebanyak 12 bagian dengan ukuran 100 mm sebagai rusuk kubus. Selanjutnya ambil kawat email 100 mm dan kupas kedua ujungnya sebesar
10 mm dengan menggunakan cutter, pertin kedua ujungnya dan tekuk dengan sudut
45º. Setelah
itu membuat kerangka kubus dengan membentuk kawat-kawat untuk membuat kubus
menjadi empat kelompok sudut yang sama dengan menyatukan
ujung-ujungnya dibentuk oleh tiga kawat dengan sudut X, Y, Z. Lalu menyatukan setiap kawat
yang dipotong dengan sudut dari suatu bidang ke bidang yang lain harus 90o (tegak lurus), kemudian lilitan kawat ɸ
0,8 mm harus tegak lurus dengan koker dililitkan pada sudut-sudut yang telah di
bentuk. Setelah semuanya selesai baru kita dapat merekatkannya dengan
mempertin setiap kawat yang telah dililit dengan benar dan hati-hati agar kubus
terbentuk dengan baik.
12. KESIMPULAN
1.
Memotong kawat sesuai ukuran dengan tidak menambahkan atau
mengurangi kawat tersebut.
2.
Membentuk sudut kawat sebesar 90 o.
3.
Melilitkan kawat diujung-ujung kerangka kubus tersebut dengan
benar dan kuat.
4.
Mempertin semua lilitan agar kubus terbentuk lebih kokoh dan
baik.
III. MENYOLDER PADA PCB MATRIKS
1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa
dapat:
a. Menyolder
kabel pada PCB Matriks.
b. Menyolder
dengan baik dan benar
c. Mentransfer
gambar ke bentuk sebenarnya
d. Membaca
gambar skematik dengan baik dan benar
2. DASAR TEORI
PCB (printed
circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponen-komponen elektronika.
PCB terbuat dari papan pertinax, dimana salah satu sisinya dilapisi oleh
tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika dapat disolderkan pada tembaga
tersebut.
PCB Matriks adalah
PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk bulatan-bulatan yang telah
dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat langsung dipasangkan/disolder pada
tembaga-tembaga tersebut.
Penggunaan PCB
Matriks dapat kita dalam merancang suatu rangkaian elektronik, di mana kita
tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB yang biasa dilakukan untuk
menghasilkan PCB yang siap digunakan.
3. DAFTAR ALAT
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Solder
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
|
30
watt/220 volt
|
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
4. DAFTAR BAHAN
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
PCB Matriks
Kabel warna merah
Kabel warna coklat
Kabel warna putih
Kabel warna hijau
Kabel pertin
Timah
Lotfet
Amplas halus
|
18 baris x
20 kolom
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,6 mm
ɸ 0,8 mm
ɸ 1 mm RH
60/40
|
1 buah
45 cm
70 cm
20 cm
40 cm
25 cm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
|
5.
GAMBAR
Gambar Terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti
instruksi dari instruktur
2. Gunakan
tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati dan teliti
3. Selalu
letakkan solder yang panas pada landasan solder
4. Jangan
menempelkan mata solder pada PCB Matriks terlalu lama karena dapat melepaskan
tembaga!
7. LANGKAH KERJA
1.
Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dan letakkan pada posisi yang benar
2.
Periksa kondisi PCB Matriks
3.
Bersihkan permukaan tembaga PCB matriks
menggunakan amplas halus
4.
Ukurlah masing-masing kabel berwarna dan kawat
menggunakan mistar baja sesuai dengan tabel warna
5.
Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang
potong sehingga didapat 9 potong kabel merah, 5 potong kabel hijau, 4 potong
kabel putih, 9 potong kabel coklat, dan 9 potong kabel pertin
6.
Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya
berukuran ± 5 mm dan amplas
7.
Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya ± 5
mm dan amplas
8.
Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat
yang telah dipertin pada PCB Matriks sesuai dengan gambar
9.
Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah
selesai dikerjakan
10. Bersihkan
semua peralatan yang telah digunakan
11. Simpan
kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan dalam kondisi
baik
12. Lakukan
pembersihan bengkel
8. DATA PENGAMATAN
Kabel/kawat
|
Panjang
total setelah penyolderan (cm)
|
Kondisi
kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)
|
Hasil
penyolderan (matang/tidak matang)
|
Merah
|
|
|
|
Kuning
|
|
|
|
Biru
|
|
|
|
Pertin
|
|
|
|
Hitam
|
|
|
|
Kawat
|
|
|
|
9. PERTANYAAN
1. Sebutkan
perbedaan kabel dan kawat!
2. Hitunglah
panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses penyolderan!
10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!
11.
ANALISIS
Siapkan alat-alat yang diperlukan,periksa semua
peralatan sebelum praktek dimulai. Kabel-kabel yang disediakan harus diukur
sesuai dengan gambar yang diberikan. Pada saat memotong harus teliti agar
ukurannya pas, seperti kabel ada yang jumlahnya 9 potong dan ada juga 4 potong.
Jarak selubung kabel ke solderan sama dengan diameter kabel. Itu dibutuhkan
agar kabel dapat disatukan di atas papan pcb. Setelah semuanya terpotong
kemudian kita potong 0,5 cm pada ujung-ujung kabel untuk menyatukannya pada
lubang yang ada dipapan. Lalu semua kabel dapat dipasangkan di atas papan.
Kemudian penyolderan dilakukan pada ujung-ujung kawat secara baik dan rapi
untuk menyatukannya, dibutuhkan ketelitian pada saat penyolderan karena tidak
boleh telalu lama akibatnya papan PCB akan gosong atau meleleh. Dan pastikan
bahwa selubung kabel-kabel tersebut tidak meleleh.
12.
KESIMPULAN
1.
Menyolder
dan mempertin yang baik dan benar akan menghasilkan hasil yang rapi.
2.
Peletakkan
warna kabel harus rapi dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
IV. MENYOLDER DAN MERAKIT RANGKAIAN PADA PAKU PAYUNG
1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder dan merakit
rangkaian pada paku payung mahasiswa dapat:
1.
Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2.
Menggambar rangkaian elektronika pada kertas
milimeter
3.
Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya
4.
Memasang komponen rangkaian elektronika dengan
benar
5.
Menyolder komponen pada paku payung
6.
Merakit rangkaian elektronika dengan baik dan
benar
2.
DASAR
TEORI
Pada rangkaian-rangkaian sederhana,
penggunaan paku payung sebagai terminal amatlah besar manfaatnya. Selain mudah
merancangnya, biayanya pun akan menjadi lebih murah dibandingkan jika
membuatnya dengan papan PCB. Paku Payung mudah didapatkan dan sangat mudah
dipasangkan sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki komponen.
Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang
adalah rangkaian Power Supply Regulator (Pembangkit Sinyal). Rangkaian Power
Supply Regulator merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian
ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian
elektronika sederhana.
Sebelum merangkai rangkaian sebenarnya,
terlebih dahulu dibuat rancangannya pada kertas milimeter. Fungsi kertas
milimeter adalah untuk memudahkan pengukuran objek gambar sehingga menjadi
lebih teliti.
3.
DAFTAR
ALAT
NO.
|
NAMA BAHAN
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Solder
Tang
Potong
Tang
Lancip
Cutter
Pinset
Mistar
Baja
Landasan
Solder
|
30 watt/220 volt
|
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
4. DAFTAR BAHAN
NO.
|
NAMA BAHAN
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
|
Papan multiplex
Paku payung
Resistor 1
Resistor 2
Elco
Transistor
Dioda bridge
Dioda zener
LED
Kabel penghubung
Timah
Lotfet
Kertas amplas
|
200 x 150 x 18 cm
270 Ω
1,5 K Ω/1,2 K Ω
2200 µF/16 V
BC 109/BC 107
2 A
9,1 V/400 mA
RH 60/40
|
1
17
1
1
1
1
1
1
1
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
|
5.
GAMBAR
Gambar Terlampir
6.
KESELAMATAN
KERJA
1.
Ikuti instruksi dari instruktur
2.
Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hatu
3.
Letakkan solder yang panas pada landasan solder
4.
Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena
mengandung racun!
5.
Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki
komponen
6.
Gunakan pinset untuk mengurangi panas
7.
LANGKAH
KERJA
1.
Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan
tempatkan pada posisi yang benar
2.
Salinlah gambar rangkaian pada kertas milimeter
3.
Tempatkan gambar diatas papan multiplex dan rekatkan
4.
Pasanglah paku payung pada terminal-terminal seperti gambar
5.
Ukurlah panjang kabel penghubung sessuai dengan kebutuhan dan
kupas ujung-ujungnya
6.
Bersihkan kaki-kaki komponen yang akan disolder, gunakan
amplas
7.
Solder semua komponen diatas paku payung sesuai dengan gambar
8.
Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub yang
berbeda
9.
Laporkan pada instruktur bila semua perkerjaan telah selesai
dikerjakan
10.
Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang
sesuai pada input rangkaian
11.
Bersihkan semua peralatan yang digunakan
12.
Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik
13.
Lakukan pembersihan bengkel
8.
DATA
PENGAMATAN
Titik Uji
|
Tegangan
(volt)
|
Input
|
|
Zener
|
|
Output
|
|
LED
(menyala/tidak)
|
|
9.
PERTANYAAN
1.
Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika!
2.
Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambar
elektronika!
3.
Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB!
10.
EVALUASI
1.
Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Supply!
2.
Jelaskan fungsi dioda bridge!
3.
Jelaskan fungsi dioda zener!
4.
Jelaskan fungsi LED!
Jumlah
Quality
|
Nama Bagian
PartName
|
No.Bagian
Part
No
|
Bahan
Material
|
Ukuran
Size
|
Keterangan
Remark
|
|||
III
|
II
|
I
|
Perubahan
Revision
|
|
||||
|
|
|
POWER SUPPLY REGULATOR
|
Draw
Scale
1 : 2
|
Digambar
|
|
||
Diperiksa
|
|
|||||||
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
|
|
BENGKEL ELEKTRONIKA
|
11.
ANALISIS
Membuat rangkaian paku
payung dengan menggambar pola atau desain rangkaian menggunakan kertas
milimeter dengan melihat gambar yang ada pada modul kerja. Penggambaran tidak
semudah yang dibayangkan karena untuk meggambar pola dikertas milimeter
terdapat ukuran-ukuran jarak pada setiap komponen, tata letak yang benar dan
tidak terbalik karena banyak sekali yang membuatnya terbalik. Untuk mempermudah
dan menghemat kabel jadi dibuatlah pola yang sederhana dan langsung menuju pada
kabel penghubung terakhir. Sediakan paku payung secukupnya lalu pasang pada
titik-titik yang yang telah ditentukan komponennya. Komponen-komponen tersebut
diletakkan di atas paku payung yang berfungsi sebagai penghantar listrik atau
aliran panas sehingga dapat memancarkan energi dari komponen satu ke komponen
lainya. Untuk itu dilakukan penyolderan untuk menyatukan lintasan
komponen-komponen tersebut tetapi pada ujung awal paku payung diberi kabel yang
panjangnya sekitar 6cm dan ujung-ujung kabel dikupas untuk dihubungkan dengan
tegangan dari trafo sehingga memberi aliran listrik.
12.
KESIMPULAN
1.
Merakit rangkaian di atas paku payung.
2.
Pemasangan kabel-kabel sebagai lintasan pada paku payung.
3.
Penyolderan komponen-komponen di atas papan paku payung.
V. MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP
1. TUJUAN
Setelah latihan
membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop
mahasiswa dapat:
1. Membaca
gambar skematik dengan baik dan benar
2. Menggambar
rangkaian elektronika pada kertas milimeter
3. Mengetahui
tata aturan yang diperbolehkan dalam membuat layout
4. Membuat
layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik
5. Mentransfer
gambar layout tersebut ke bentuk sebenarnya
2. DASAR TEORI
Prinsip dasar dari
suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui tata letak dari
komponen-komponen elektronika yang akan dirancang. Untuk menghasilkan tata
letak yang baik, suatu rangakaian elektronika sebaiknya memiliki gambar layout
komponen dari rangkaian yang akan dibuat. Selain itu adanya layout dapat
memudahkan dalam pemasangan komponen pengecekan rangkaian tersebut.
Layout suatu
rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur PCB, dimana
kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan di kertas
kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada kertas milimeter.
Dalam membuat tata
letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan aturan-aturan yang
diperbolehkan, antara lain:
1. Jarak
lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen
2. Jalur
harus dibuat rata dan sehitam mungkin
3. Pembelokan
jalur minimal 45o
4. Jarak
antara jalur minimal 1 mm
3. DAFTAR ALAT
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Pensil
Pena rapido
Pena rapido
Mistar sablon
Mistar sablon
Penggaris
Penghapus
|
ɸ 0,3 mm
ɸ 0,5 mm
3 mm
5 mm
|
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
4. DAFTAR BAHAN
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
|
Kertas milimeter
Kertas kalkir
Skema rangkaian
|
Regulator Power Supply
|
Secukupnya
Secukupnya
1 lembar
|
5.
GAMBAR
Gambar Terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
1. Ikutilah
instruksi dari instruktur
2. Gunakanlah
pensil untuk menggambar pada kertas milimeter
3. Gunakanlah
pena rapido untuk menggambar pada kertas kalkir
7. CARA KERJA
1.
Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan
dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
2.
Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas
milimeter.
3.
Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB
pada kertas milimeter.
4.
Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai
dengan ukuran komponen aslinya.
5.
Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan
kaki komponen.
6.
Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah
benar, bandingkan dengan skema rangkaian pada gambar.
7.
Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur)
pada kertas kalkir dengan cara meletakkan kertas kalkir di atas layout
milimeter.
8.
Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido,
tidak boleh ada celah pada jalur.
9.
Pindahkan juga gambar tata letak komponen
(layout komponen) pada kertas kalkir dengan posisi berkebalikan dengan tata
letak jalur.
10. Laporkan
pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
11. Bersihkan
semua peralatan yang telah digunakan.
12. Simpan
kembali semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi baik.
13. Lakukan
pembersihan bengkel.
8. PERTANYAAN
1. Sebutkan
keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika!
2. Sebutkan
aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian!
9. EVALUASI
1. Buatlah
layout komponen dan layout jalur dari rangkaian gabungan Power Supply Regulator
dan Flip-Flop dengan ukuran PCB 5 x 10 cm, pada kertas kalkir!
10. ANALISIS
Membuat layout
rangkaian gabungan power supply regulator dan flip merupakan job yang sangat
membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam pengerjaannya. Pertama, kita harus
menggambar layout nya di kertas multimeter. Gambar pertama merupakan gambar
asli rangkaian yang sesuai dengan job sheet, gambar kedua merupakan gambar
letak komponennya, dan gambar ketiga adalah gambar layout dari gambar kedua.
Setelah menggambar dikertas multimeter, gambar layout pun dipindahkan ke papan
pcb yang berukuran 10x5 cm. Dalam menggambar kita harus teliti terutama dalam
menggambar jarak antar komponen, karena jika kita salah membuat jalur atau
salah jalur maka rangkaian nya tidak akan menyala ataupun lampu LED nya tidak
menyala flip flop. Setelah gambar selesai selanjutnya kita menempelkan rugos
dot dan rugos garis atau bisa juga menggunakan pena OHP. Setelah menempelkan
rugos/menebalkan layout menggunakan pena selanjutnya papan PCB direndam di
dalam larutan feriklorit selama beberapa menit sampai warnanya berubah. Setelah
itu papan dicuci dengan air bersih dan dibersihkan dengan menggunakan thinner.
Keringkan sebentar dan papan bisa dibor.
11. KESIMPULAN
- Kita harus teliti dalam menggambar di kertas multimeter ataupun papan pcb karena kesalahan kecilpun dapat mengakibatkan rangkaian tidak akan menyala.
- Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam merendam dalam cairan feriklorit dan juga dalam mengebor
Keterangan:
R1 =
270 Ω T1,T2,T3 = BC 107
R2 =
1,2 KΩ LED = 3 buah
R5,R6 =
10KΩ Capasitor = 2200 µF
R3,R4 =
100Ω C2,C3 = 220 µF
D1 =
Dioda Bridge D2,D3 = IN 4001
Jumlah
|
|
|
Kalkir
|
A4
|
1 TD
|
||
III
|
II
|
I
|
Nama
bagian
|
No. Bagian
|
Bahan
|
Ukuran
|
Keterangan
|
|
|
|
|
||||
LAYOUT
GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
|
Skala
|
Digambar
|
|
||||
1:1
|
Diperiksa
|
Hj.
Adewasti, S.T., M.Kom.
|
|||||
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
|
BENGKEL
ELEKTRONIKA
|
Jumlah
|
|
|
Kalkir
|
A4
|
1 TD
|
||
III
|
II
|
I
|
Nama
bagian
|
No. Bagian
|
Bahan
|
Ukuran
|
Keterangan
|
|
|
|
|
||||
LAYOUT GABUNGAN
POWER SUPPLY & FLIP FLOP
|
Skala
|
Digambar
|
|
||||
1:1
|
Diperiksa
|
Hj.
Adewasti, S.T., M.Kom.
|
|||||
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
|
BENGKEL
ELEKTRONIKA
|
VI. MERANCANG RANGKAIAN
GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR
DAN FLIP-FLOP
1. TUJUAN
Setelah latihan
merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop mahasiswa
dapat:
1. Membaca
gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Mentransfer
gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos.
3. Melakukan
proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3.
4. Memasang
komponen-kompenen elektronika dengan benar.
5. Menyolder
komponen-komponen pada jalur PCB.
6. Merancang
rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop dengan benar.
7. Memahami
fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator &
Flip-Flop.
2. DASAR TEORI
Penggunaan PCB
dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan dibandingkan
pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit, memperkecil
daya yang hilang pada pengawatan, serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan
pertinaks atau epoxi yang satu sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut
berfungsi sebagai kawat penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya.
Tebal atau lebarnya lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh
melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan tembaga maka semakin besar pula
daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan proses langsung.
Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan decondalo (permanent
ink) atau rugos pada PCB, dan dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan
air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai
dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki
fungsi yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik.
3. DAFTAR ALAT
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
|
Gambar layout komponen dan jalur
pada kertas kalkir
Rugos Elektro atau permanent ink
Solder
Penyedot timah
Tang potong
Tang jepit
Cutter
Pinset
Mistar baja
Landasan solder
Multimeter
|
Rangkaian gabungan Power Supply
Regulator dan Flip-Flop
Jalur dan bulatan
30 watt/220 volt
|
1 buah
1 set
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
|
4. DAFTAR BAHAN
No.
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
|
PCB
FeCl3
Air bersih
Thinner
Sabun / Vim
Timah
Lotfet
Amplas halus
Resistor 1
Resistor 2
Resistor 3,4
Resistor 5,6
Dioda bridge
Transistor 1,2,3
LED 1,2,3
Kapasitor 1
Kapasitor 2,3
Dioda 1,2
Transformator
|
5 x 10 cm
270 Ω
1,2 KΩ
560 Ω
10 KΩ
BC 107
2200 µF/16 volt
220 µF/16 volt
IN 4001
12 V/500 mA
|
1 buah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
|
5.
GAMBAR
Gambar Terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti
instruksi dari instruktur.
2. Gunakan
perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.
3. Lakukan
proses pelarutan PCB di ruangan khusus.
4. Hati-hati
saat proses pelarutan PCB, karena larutan FeCl3 cukup berbahaya jika
mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet.
5. Pada
saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan
dan merusak jalur PCB yang telah dibuat.
6. Gunakan
tang potong, cutter, dan solder dengan hati-hati dan teliti.
7. Selalu
letakkan solder yang dalam kedaan panas pada landasan solder.
8. Jangan
menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun!
7. LANGKAH KERJA
1.
Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
2.
Siapkan layout komponen dan jalur yang telah
dibuat pada kertas kalkir.
3.
Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan
lemak.
4.
Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir
ke papan PCB.
5.
Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan
ukuran kaki komponen aslinya.
6.
Warnai jalur sehitam mungkin.
7.
Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan
dengan layout aslinya.
8.
Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit
Chloride) yang dicampur air bersih dengan perbandingan 1:3.
9.
Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
10. Rendam
PCB yang telah dilayout selama ± 20 menit, tergantung pada kepekatan larutan
dan temperatur.
11. Setelah
sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas
dan bersih.
12. Angkat
PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim.
13. Bersihkan
decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14. Lubangi
bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan mata bor yang
sesuai
15. Bersihkan
PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah
komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah
semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah
rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian,
amati nyala indikator LED.
19. Ukurlah
tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan
pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan
semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan
kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan
pembersihan bengkel.
8. PERTANYAAN
1. Sebutkan
keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan pengawatan langsung!
2. Sebutkan
fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!
9. EVALUASI
1. Jelaskan
prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip-Flop!
10. ANALISIS
Pembuatan rangkaian power supply lebih rumit dari
rangkaian pertama, konsepnya memang sangat mudah tapi job harus selesai.
Pertama kita harus membuat konsep terlebih dahulu. Lalu membuat lay-out
terlebih dahulu dengan memerhatikan jaraknya karena satu saja kesalahan akan
mengakibatkan semuanya menjadi 0 (nol). Setelah menggambar tempelkan
layout tersebut di papan paku payung. Paku payumg kemudian ditempelkan kembali
ke papan lalu menyolder komponen-komponen tersebut diatasnya tidak ada lintasan
yang berubah hanya angkanya saja dan penambahan komponen. Setelah rangkaian
telah terpasang dengan penyolderan yang rapi dan lintasan yang baik maka
pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan pada rangkaian tersebut
menggunakan trafo jika rangkaian benar maka lampu led akan hidup dan juga led
flip flop akan menyala secara bergantian. Pengujian selesai jika berhasil
menyala langsung kita pindahkan ke atas papan pcb. Papan pcb tersebut dipotong
menjadi dua bagian. Setelah itu dibuatlah lintasan dengan sudut 45o tidak
diperbolehkan sudut 90o akan mengakibatkan tidak hidupnya rangkaian,
pembuatan menggunakan pena OHP atau menggunakan rugos baris dan rugos dot.
Kemudian setelah jalur terpasang barulah kita rendam papan pcb kedalam larutan
feriklorit untuk mengubah warna papan dan memunculkan lintasan diatas papan
pcb. Setelah itu cucilah papan dengan air bersih dan berilah tiner untuk
menghapus lintasan yang dibuat dari pena OHP atau rugos tersebut. Buatalah
lubang-lubang untuk memasukkan komponen dengan mesin bor. Setelah semua selesai
pasang komponen di atasnya lalu penyolderan dilakukan dengan baik dan benar dan
tidak berlebihan menggunakan timah karena itu juga dapat menjadi penyebab
kenapa lampu led flip flop tidak menyala bergantian selain lintasan yang salah letak transistor juga sangat mempengaruhi dalam rangkaian kita, karena jika transistor
terbalik maka rangkain kita juga tidak akan menyala flip flop.
11. KESIMPULAN
1.
Dalam
merangkai di papan pcb kita harus memperhatikan letak komponennya, mulai dari
diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode zener, lampu led dsb karena
jika ada salah satu komponen yang terbalik maka rangkaian tidak akan
menyala/tidak menyala flip flop.
Keterangan:
R1 =
270 Ω T1,T2,T3 = BC 107
R2 =
1,2 KΩ LED = 3 buah
R3,R6 =
560 KΩ Capasitor = 2200 µF
R4,R5 =
1,2 KΩ C2,C3 = 220 µF
D1 =
Dioda Bridge D2,D3 = IN 4001
Jumlah
|
|
|
Kalkir
|
A4
|
1 TD
|
||
III
|
II
|
I
|
Nama
bagian
|
No. bagian
|
Bahan
|
Ukuran
|
Keterangan
|
|
|
|
|
||||
LAYOUT
GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
|
Skala
|
Digambar
|
|
||||
1:1
|
Diperiksa
|
Hj.
Adewasti, S.T., M.Kom.
|
|||||
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
|
BENGKEL
ELEKTRONIKA
|
Jumlah
|
|
|
Kalkir
|
A4
|
1 TD
|
||
III
|
II
|
I
|
Nama
bagian
|
No. bagian
|
Bahan
|
Ukuran
|
Keterangan
|
|
|
|
|
||||
LAYOUT
GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP FLOP
|
Skala
|
Digambar
|
|
||||
1:1
|
Diperiksa
|
Hj.
Adewasti, S.T., M.Kom.
|
|||||
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
|
BENGKEL
ELEKTRONIKA
|
Jumlah
|
|
|
Kalkir
|
A4
|
1 TD
|
||
III
|
II
|
I
|
Nama bagian
|
No. bagian
|
Bahan
|
Ukuran
|
Keterangan
|
|
|
|
|
||||
PROSES PCB
|
Skala
|
Digambar
|
|
||||
1:1
|
Diperiksa
|
Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.
|
|||||
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
|
BENGKEL ELEKTRONIKA
|
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari beberapa
latihan pada praktik pengawatan dan teknologi PCB kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Kawat
email hanya dapat dipertin apabila lapisan isolatornya dikupas atau diamplas.
Apabila lapisan tersbut tidak dikupas atau diamplas, maka timah tidak akan
melekat pada kawat email.
2. Kawat
email yang tidak dikupas atau diamplas sampai bersih hasil solderannya tidak
begitu licin.
3. Membuat
PCB Matriks diperlukan ketelitian. Menyolder pada PCB Matriks terlalu panas
dapat mengakibatkan tembaga pada PCB dapat lepas dan pelapis pada kawat email
dapat meleleh.
4. Dalam
menyolder, timah harus penuh, matang, rapi, dan menutupi semua tembaga.
5. Pada
rangkaian regulator apabila komponen yang dipasang tidak sesuai dengan tegangan
yang diberikan maka rangkaian tersebut tidak dapat menyala dan arus DC-nya
kurang.\Pada rangkaian flip-flop ini harus diberikan tegangan dan arus yang
pas, karena apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut
akan putus, begitu juga sebaliknya bila arus yang diberikan kurang, maka
rangkaian tersebut tidak akan menyala. Perlu hati-hati dan ketelitian serta kesabaran dalam melakukan proses
penyolderan dalam keadaan terlalu panas, komponen juga dapat terputus.
6. Pada
rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki peranan yang sangat
penting untuk LED.
7. Pada
layout gabungan power supply regulator dan flip-flop diperlukan ketelitian dari
mahasiswa, karena apabila arus DC dari regulator tidak cukup untuk menyalakan
rangakaian flip-flop maka rangakaian tersebut tidak dapat menyala begitu juga
sebaliknya.
8. Dalam
membuat layout pada papan PCB harus hati-hati. Karena jalur tidak boleh
terputus, berbentuk 90oataupun lancip.
9. Pada
rangkaian radar LED, jalur pada kaki IC harus benar-benar diperhatikan, karena
araha jalan kelip lampu tergantung dari letak jalurnya terhadap IC.
2. Saran
1. Diharapkan
antara mahasiswa dan instruktur dapat bekerja sama dan membimbing mahasiswa
dalam setiap pengerjaan tugas-tugas yang diberikan agar
praktik berikutnya dapat berjalan lebih baik.
2. Hendaknya
peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan bengkel dalam kondisi yang
baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar jumlahnya mencukupi dan sesuai
dengan kebutuhan. Sehingga tidak menghambat pekerjaan dan pekerjaan bisa
selesai tepat pada waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Adewasti.
2013. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB. Palembang: Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Oktarianti
dan Try, 2011. Laporan Bengkel dan Teknologi PCB. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.
Google. Gambar
Obeng Plus dan Obeng Minus. (https://www.google.com/search?hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1280&bih=677&q=mistar+baja&oq=mistar+baja&gs_l=img.3..0j0i24l2.2158.6123.0.6780.11.11.0.0.0.0.511.2866.2j2j3j3j0j1.11.0.ernk_timecombined...0...1.1.32.img..5.6.1307.wIgob7UALtA#hl=id&q=obeng+plus+dan+minus&tbm=isch,
diakses 27 Desember 2014).
Google. Gambar
Solder dan Landasan Solder. (https://www.google.com/search?hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1280&bih=677&q=mistar+baja&oq=mistar+baja&gs_l=img.3..0j0i24l2.2158.6123.0.6780.11.11.0.0.0.0.511.2866.2j2j3j3j0j1.11.0.ernk_timecombined...0...1.1.32.img..5.6.1307.wIgob7UALtA#hl=id&q=solder&tbm=isch&imgdii=_,
diakses 27 Desember 2014).
Google. Gambar
Penyedot Timah, Pinset, Multimeter. (https://www.google.com/search?hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1280&bih=677&q=mistar+baja&oq=mistar+baja&gs_l=img.3..0j0i24l2.2158.6123.0.6780.11.11.0.0.0.0.511.2866.2j2j3j3j0j1.11.0.ernk_timecombined...0...1.1.32.img..5.6.1307.wIgob7UALtA#hl=id&q=penyedot+timah&tbm=isch&imgdii=_,
diakses 27 Desember 2014).
LEMBAR KONSULTASI
No.
|
Tanggal
|
Uraian
Konsultasi
|
Keterangan
|
Paraf
|
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar