ELEKTRONIKA
KOMPUTER DIGITAL
BAB
1 SISTEM DAN KODE-KODE BILANGAN
1. Biner
(Basis 2)
Biner
(Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol
yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh
Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan
desimal).
Harga tempat
dari bilangan biner adalah:
Biner
|
28
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
Desimal
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
BILANGAN BINER
|
BILANGAN DESIMAL
|
|
0
0 0 0
|
0
|
0
0 0 1
|
1
|
0
0 1 0
|
2
|
0
0 1 1
|
3
|
0
1 0 0
|
4
|
0
1 0 1
|
5
|
0
1 1 0
|
6
|
0
1 1 1
|
7
|
1
0 0 0
|
8
|
1
0 0 1
|
9
|
1
0 1 0
|
10
|
1
0 0 1
|
11
|
1
1 0 0
|
12
|
1
1 0 1
|
13
|
1
1 1 0
|
14
|
1
1 1 1
|
15
|
TABEL
1-1 KODE-KODE BILANGAN
Desimal
|
Batu Kerikil
|
Biner
|
0
|
Tidak ada
|
0
|
1
|
|
1
|
2
|
|
10
|
3
|
|
11
|
4
|
|
100
|
5
|
|
101
|
6
|
|
110
|
7
|
|
111
|
8
|
|
1000
|
9
|
|
1001
|
Contoh 1-1
Gambar 1-1a memperlihatkan empat buah LED (Light Emitting
Diodes). Lingkaran gelap bearti LED padam (tidak menyala); lingkaran terang
bearti LED menyala. Dalam penyajian (penampilan) LED.
Gambar 1-1 sajian LED untuk bilangan biner.
LED
|
Biner
|
Padam
|
0
|
Nyala
|
1
|
Bit
Bit singkatan dari binary digit (digit biner). Bilangan
biner 1100 terdiri dari 4 bit; 110011 terdiri dari 6 bit; dan 11001100 terdiri
dari 8 bit.
2. Bilangan
Desimal
Bilangan desimal adalah angka terdiri dari
0.1,2,3,4,5,6,7,8,9. Di dalam
Sistem bilangan desimal jumlah angka (simbol) yang
digunakan adalah 10 (radix 10). Radix adalah jumlah angka atau simbol yang
digunakan pada suatu sistem bilangan.
Dalam sistem bilangan desimal terdapat dua konsep harga
yaitu:
3.
Absolute
value atau harga mutlak
4.
Positional
value atau harga tempat
Harga mutlak dari sistem bilangan desimal adalah
1,2,3,4,5,6,7,8,9,0
Harga tempat adalah nilai yang menyatakan pangkat dari
suatu harga mutlak (Absolute value) dalam posisi yang bersangkutan. Dalam
sistem bilangan setiap harga tempat dibaca dari sisi sebelah kanan ke sebelah
kiri dimulai dari harga satuan, puluhan ratusan dan seterusnya.
Harga tempat dari bilangan desimal adalah:
1
|
10
|
100
|
1000
|
10000
|
Dst
|
100
|
101
|
102
|
103
|
104
|
105
|
Misalnya : bilangan desimal 234 atau ditulis (234)10
mempunyai harga tempat yaitu:
4: menunjukkan harga satuan (4)
3: menunjukkan harga puluhan (30)
2: menunjukkan harga ratusan (200)
a. Konversi Biner ke Desimal
Setiap bilangan biner dapat dikonversi menjadi ekivalen
desimalnya dengan caramenjumlahkan bobot-bobot pada bilangan biner yang
mengandung bit 1.
3. Bilangan
Heksadesimal
Merupakan
sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format heksadesimal banyak
digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian isi memori, kode instruksi
dan kode yang merepresentasikan alfanumerik dan karakter nonnumerik.
Pada sistem
bilangan ini terdapat enam belas lambang, yaitu:
H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Ciri bilangan heksadesimal
adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16 di akhir suatu bilangan. Contoh:
271heks = 27116
Tabel Konversi
Antar Sistem Bilangan
Desimal
|
Biner
|
Okta
|
Heksadesimal
|
BCD
|
0
|
0000
|
0
|
0
|
0000
|
1
|
0001
|
1
|
1
|
0001
|
2
|
0010
|
2
|
2
|
0010
|
3
|
0011
|
3
|
3
|
0011
|
4
|
0100
|
4
|
4
|
0100
|
5
|
0101
|
5
|
5
|
0101
|
6
|
0110
|
6
|
6
|
0110
|
7
|
0111
|
7
|
7
|
0111
|
8
|
1000
|
10
|
8
|
1000
|
9
|
1001
|
11
|
9
|
1001
|
10
|
1010
|
12
|
A
|
00010000
|
11
|
1011
|
13
|
B
|
00010001
|
12
|
1100
|
14
|
C
|
00010010
|
13
|
1101
|
15
|
D
|
00010011
|
14
|
1110
|
16
|
E
|
00010100
|
15
|
1111
|
17
|
F
|
00010101
|
4. Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan
oktal sangat penting dalam bidang komputer digital. Sistem bilangan oktal
mempunyai basis delapan, berarti bahwa bilangan ini mempunyai delapan yang
mungkin : 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Jadi, setiap digit dari bilangan oktal dapat
mempunyai harga dari 0 sampai 7. Posisi-posisi digit di dalam bilangan oktal
mempunyai delapan bobot sebagai berikut :
83 82 81 80 8-1 8-2 8-3 =512 =64 =8 =1 . =1/8 =1/64
=1/512 Most Significant Digit (MSD)
Octal point Least Significant
Digit (LSD)
b.
Konversi Oktal Ke Desimal
Contoh : 24.68 = 2 x (81) + 4 x (80) + 6 x (8-1) =
20.7510
Konversi Biner ke Oktal / Oktal ke
Biner
Digit Oktal 0 1 2 3 4 5 6 7 Binary
Ekivalen 000 001 010 011 100 101 110 111
Setiap digit oktal dinyatakan oleh tiga
bit dari digit biner.
Contoh : 100 111 0102 = (100) (111)
(010)2 = 4 7 28
Pembagian Secara Berulang
Metode ini menggunakan pembagian
berulang dengan 8.
Contoh konversi 17710 ke octal dan
biner:
177/8
= 22 + sisa 1 1 (LSB) 22/ 8 = 2 + sisa
6 6 2 / 8 = 0 + sisa
2 2 (MSB)
Hasil
17710 = 2618
c.
Konversi ke Biner
= 0101100012
22
Keuntungan dari
Sistem Oktal Pada umumnya sistem oktal tersebut berguna apabila sejumlah besar
informasi bit-bit biner akan ditulis, di display, atau disampaikan dari orang
yang satu ke orang yang lain secara tertulis atau lisan. Misalnya lebih mudah
dan lebih kecil kemungkinan salahannya menyampaikan bilangan biner
1010111001012 sebagai 53458 (ekivalen oktalnya). Penerima informasi
dapat dengan mudah mengubahnya menjadi biner.
contoh soal :
1-1 Beberapa byte yang terdapat pada masing-masing bilangan berikut
:
a.
1100
0101
b.
1011
1001 0110 1110
c.
1111
1011 0111 0100 1010
1-2 tentukan bilangan desimal yang ekivalen dengan
masing-masing bilangan biner berikut ini : 10, 110, 111, 1011, 1100, dan 1110.
1-3 Menggunakan basis berapakah bilangan-bilangan di bawah
ini :
a.
34810
b.
1100
01012
c.
23125
d.
F4c316
1-4 tuliskan persamaan berikut dengan bilangan biner:
2+2= 4
1-5 bilangan desimal berapa yang ekivalen dengan 210 ?
berapa harga yang diungkapkan oleh 4k? Nyatakan8.192 dalam satuan K.
1-6 Tegangan keluar dari sebuah register 4-bit mempunyai pola
harga tinggi-rendah-tinggi-rendah. Data biner berapakah yang tersimpan dalam
register itu? Berapa ekivalen desimalnya?
Gambar 1-8 penampil LED 8-bit
1-7 pada gambar 1-8 ditunjukkan penampil (penyaji) LED 8-bit.
Lingkaran terang bearti LED menyala (biner 1) dan lingkaran gelap bearti LED
padam (biner 0). Bilangan biner berapakah yang disajikan dalam gambar itu?
Berapa ekivalen desimalnya?
1-8 Ubahlah bilangan-bilangan biner berikut ke dalam
bilangan-bilangan desimal yang bersesuaian.
a. 00111
b. 11001
c. 10110
d. 11110
1-9 Carilah harga x dalam persamaan :
X10= 110010012
1-10 Keluaran sebuah register transistor 8-bit
menunjukkan pola sebagai berikut :
Rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi
Bilangan desimal berapakah yang disimpan oleh register
ini ?
1-11 Sebuah odometer heksadesimal menunjukkan susunan
digit F52A.Berikan 6 sajian berikutnya
?
1-12 Ubahlah setiap bilangan heksadesimal di bawah ini ke
dalam biner :
a. FF
b. ABC
c. CD42
d. F329
1-13 Sebuah program untuk mikroprosessor 8085 dapat
dituliskan sbagai berikut :
Alamat Isi
hex
2000 3E
2001 OE
2002 D3
2003 20
2004 76
Ubahlah isi hex tersebut ke dalam bilangan biner !
1-14 Ubahlah masing-masing bilangan hexsadesimal berikut
ini ke dalam bilangan desimal :
a.
FF
b.
A4
c.
9B
d.
3C
1-15 Ulangi soal 1-14 untuk bilangan hexsadesimal :
a.
0FFF
b.
3FFF
c.
7FE4
d.
B3D8
1-16 Ubahlah bilangan-bilangan desimal berikut ke dalam
hexsadesimal :
a.
4.095
b.
32.767
c.
65.536
1-17 Ulangi soal 1-16 untuk bilangan-bilangan berikut :
a.
238
b.
7.547
c.
15.395
d.
47.285
1-18 Ada beberapa nibble pada setiap bilangan dibawah ini
:
a.
1000
0111
b.
1001
0000 0100 0011
c.
0101
1001 0111 0010 0110 0110
1-19 Jika bilangan-bilangan pada soal 1-18 merupakan
bilangan BCD, berapa bilangan desimal yang ekivalen ?
1-20 Ubahlah 7210 ke dalam bentuk biner ?
Penyelesaian
:
1.
a. 1100 0101 = 1 Byte
b. 1011 1001
0110 1110 = 2 Byte
c. 1111 1011
0111 0100 1010 = 2.5 Byte
2. a. 10 = 210
b. 110 = 610
c. 111 = 7 10
d. 1011 = 1110
e. 1100 = 1210
f. 1110 = 1410
3. a. 34810 =
basis 10
b. 1100 01012
= basis 2
c. 23125 =
basis 5
d. F4c316
= basis hexsadesimal
4. 2+2= 4
0011 + 0011 =
0100
5. a. 210 = 00102
b. 4K = 4x103
c. 8192 =
8192x103 = 8K
6. tinggi-rendah-tinggi-rendah
Biner 1 0 1 0
Ekivalen dengan desimal 1010
7. Bilangan biner = 1010 1100
Ekivalen dengan desimal = 128+32+8+4 = 17210
8.
Bilangan biner desimal
a. 00111 = 710
b. 11001 = 2510
c. 10110 = 2210
d. 11110 = 3010
9. X10= 110010012
128+64+8+1 = 201 jadi 20110 (lihat di harga
tempat dari sistem bilangan biner di materi)
10.
Rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi
0
1 0 1 0 1 0 1
Bilangan desimal : 64+16+4+1 = 85
11. F52A
a. F52B
b. F52C
c. F52D
d. F52E
e. F52F
f. F530
12. heksadesimal ke biner :
a. FF = 1111 11112
b. ABC = 1010 1011 11002
c. CD42 = 1100 1101 0100 00102
d. F329 = 1111 0011 0010 10012
13. Alamat Isi
hex
2000 3E
2001 OE
2002 D3
2003 20
2004 76
Mengubah hexsadesimal menjadi biner
3E = 0011 11102
0E = 0000 11102
D3 = 1101 00112
20 = 0010 00002
76 = 0111 01102
14. hexsadesimal ke desimal :
a.
FF = 128+64+32+16+8+4+2+1 = 255
b.
A4 = 128+32+4 = 164
c.
9B =
128+16+8+2+1 = 155
d.
3C = 32+16+8+4 = 60
15. hexsadesimal ke desimal :
a. 0FFF =
2048+1024+512+256+128+64+32+16+8+4+2+1= 4095
b. 3FFF =
4096+2048+1024+512+256+128+64+32+16+8+4+2+1= 8191
c. 7FE4 =
16384+4096+2048+1024+512+256+128+64+32+4= 24548
d. B3D8 =
32768+8192+4096+512+256+128+64+16+8= 46040
16. Desimal ke hexsadesimal :
a)
4.095 = FF16
4095:16= 255
sisa 15 (F)
255:16= 15
sisa 15 (F)
b)
32.767 = 7FFF16
32767:16= 2047
sisa 15 (F)
2047:16= 127
sisa 15 (F)
127:16= 7 sisa
15 (F)
c)
65.536 = 1000016
65536:16=4096
sisa 0
4096:16= 256
sisa 0
256:16= 16
sisa 0
16:16= 1 sisa
0
1:16= 0 sisa 1
17. Desimal ke hexsadesimal :
a. 238 = E16
238:16= 14 sisa 14 (E)
b. 7.547 = 1D7B16
7547:16= 471 sisa 11 (B)
471:16= 29 sisa 7
29:16= 1 sisa 13 (D)
1:16= 0 sisa 1
c. 15.395 = 3C2316
15395:16= 962 sisa 3
962:16= 60 sisa 2
60:16= 3 sisa 12 (C)
d. 47.285 = B8B516
47285:16= 2955 sisa 5
2955:16= 184 sisa 11 (B)
184:16= 11 sisa 8
18. a. 1000 0111 =
2 nibble
b. 1001 0000
0100 0011 = 4 nibble
c. 0101 1001
0111 0010 0110 0110 = 6 nibble
19. a. 1000 0111 = 8710
b. 1001 0000
0100 0011 = 904310
c. 0101 1001
0111 0010 0110 0110 = 59726610
20. 7210= 10010002
72:2= 36 sisa
0
36:2= 18 sisa
0
18:2= 9 sisa 0
9:2= 4 sisa 1
4:2= 2 sisa 0
2:2= 1 sisa 0
1:1= 0 sisa 1
Sumber :
-
ELEKTRONIKA
KOMPUTER DIGITAL Edisi Kedua karya: Albert Paul Malvino
-
http://laksamana-embun.blogspot.co.id/2010/01/sistem-bilangan.html
-
Modul
Buku Ajar Elektronika Digital Politeknik Negeri Sriwijaya
Komentar
Posting Komentar